Selasa, 24 April 2012

artikel robohnya surau kami

                                                         Robohnya Surau Kami
karya A.A Navis

Kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiranku denganmenumpang bis, Tuan akan berhenti di dekat pasar. Maka kira-kira sekilometer daripasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku. Pada simpang kecil ke kanan,simpang yang kelima, membeloklah ke jalan sempit itu. Dan di ujung jalan nantiakan Tuan temui sebuah surau tua. Di depannya ada kolam ikan, yang airnyamengalir melalui empat buah pancuran mandi.Dan di pelataran kiri surau itu akan Tuan temui seorang tua yang biasanya duduk disana dengansegala tingkah ketuaannya dan ketaatannya beribadat. Sudah bertahuntahunia sebagai garin, penjaga surau itu. Orang-orang memanggilnya Kakek.Sebagai penajag surau, Kakek tidak mendapat apa-apa. Ia hidup dari sedekah yangdipungutnya sekali se-Jumat. Sekali enam bulan ia mendapat seperempat dari hasilpemungutan ikan mas dari kolam itu. Dan sekali setahun orang-orang mengantarkanfitrah Id kepadanya. Tapi sebagai garin ia tak begitu dikenal. Ia lebih di kenalsebagai pengasah pisau. Karena ia begitu mahir dengan pekerjaannya itu. Orangorangsuka minta tolong kepadanya, sedang ia tak pernah minta imbalan apa-apa.Orang-orang perempuan yang minta tolong mengasahkan pisau atau gunting,memberinya sambal sebagai imbalan. Orang laki-laki yang minta tolong,memberinya imbalan rokok, kadang-kadang uang. Tapi yang paling seringditerimanya ialah ucapan terima kasihdan sedikit senyum.Tapi kakek ini sudah tidak ada lagi sekarang. Ia sudah meninggal. Dan tinggallahsurau itu tanpa penjaganya. Hingga anak-anak menggunakannya sebagai tempatbermain, memainkan segala apa yang disukai mereka. Perempuan yang kehabisankayu bakar, sering suka mencopoti papan dinding atau lantai di malam hari.Jika Tuan datang sekarang, hanya akan menjumpai gambaran yang mengesankansuatu kesucian yang bakal roboh. Dan kerobohan itu kian hari kian cepatberlangsungnya. Secepat anak-anak berlari di dalamnya, secepat perempuanmencopoti pekayuannya. Dan yang terutama ialah sifat masa bodoh manusiasekarang, yang tak hendak memelihara apa yang tidak di jaga lagi.Dan biang keladi dari kerobohan ini ialah sebuah dongengan yang tak dapatdisangkal kebenarannya. Beginilah kisahnya.Sekali hari aku datang pula mengupah Kakek. Biasanya Kakek gembira menerimaku,karena aku suka memberinya uang. Tapi sekali ini Kakek begitu muram. Di sudutbenar ia duduk dengan lututnya menegak menopang tangan dan dagunya.Pandangannya sayu ke depan, seolah-olah ada sesuatu yang yang mengamukpikirannya. Sebuah belek susu yang berisi minyak kelapa, sebuah asahan halus, kulitsol panjang, dan pisau cukur tua berserakan di sekitar kaki Kakek. Tidak pernah akumelihat Kakek begitu durja dan belum pernah salamku tak disahutinya seperti saatitu. Kemudian aku duduk disampingnya dan aku jamah pisau itu. Dan aku tanyaKakek, "Pisau siapa, Kek?""Ajo Sidi.""Ajo Sidi?"Kakek tak menyahut. Maka aku ingat Ajo Sidi, si pembual itu. Sudah lama aku takketemu dia. Dan aku ingin ketemu dia lagi. Aku senang mendengar bualannya. AjoSidi bisa mengikat orang-orang dengan bualannya yang aneh-aneh sepanjang hari.Tapi ini jarang terjadi karena ia begitu sibuk dengan pekerjaannya. Sebagaipembual, sukses terbesar baginya ialah karena semua pelaku-pelaku yangdiceritakannya menjadi model orang untuk diejek dan ceritanya menjadi pameoakhirnya. Ada-ada saja orang-orang di sekitar kampungku yang cocok dengan watakpelaku-pelaku ceritanya. Ketika sekali ia menceritakan bagaimana sifat seekor katak,dan kebetulan ada pula seorang yang ketagihan menjadi pemimpin berkelakuanseperti katak itu, maka untuk selanjutnya pimpinan tersebut kami sebut pimpinankatak.Tiba-tiba aku ingat lagi pada Kakek dan kedatang Ajo Sidi kepadanya. Apakah AjoSidi telah membuat bualan tentang Kakek? Dan bualan itukah yang mendurjakanKakek? Aku ingin tahu. Lalu aku tanya Kakek lagi. "Apa ceritanya, Kek?""Siapa?""Ajo Sidi.""Kurang ajar dia," Kakek menjawab."Kenapa?""Mudah-mudahan pisau cukur ini, yang kuasah tajam-tajam ini, menggorohtenggorokannya.
""Kakek marah?""Marah? Ya, kalau aku masih muda, tapi aku sudah tua. Orang tua menahan ragam.Sudah lama aku tak marah-marah lagi. Takut aku kalau imanku rusak karenanya,ibadatku rusak karenanya. Sudah begitu lama aku berbuat baik, beribadat,bertawakal kepada Tuhan. Sudah begitu lama aku menyerahkan diri kepada-Nya.Dan Tuhan akan mengasihi orang yang sabar dan tawakal."Ingin tahuku dengan cerita Ajo Sidi yang memurungkan Kakek jadi memuncak. Akutanya lagi Kakek, "Bagaimana katanya, Kek?"Tapi Kakek diam saja. Berat hatinya bercerita barangkali. Karena aku telah berulangulangbertanya, lalu ia yang bertanya padaku, "Kau kenal padaku, bukan? Sedari kaukecil aku sudah disini. Sedari mudaku, bukan? Kau tahu apa yang kulakukan semua,bukan? Terkutukkah perbuatanku? Dikutuki Tuhankah semua pekerjaanku?"Tapi aku tak perlu menjawabnya lagi. Sebab aku tahu, kalau Kakek sudah membukamulutnya, dia takkan diam lagi. Aku biarkan Kakek dengan pertanyaannya sendiri."Sedari muda aku di sini, bukan? Tak kuingat punya isteri, punya anak, punyakeluarga seperti orang lain, tahu? Tak kupikirkan hidupku sendiri. Aku tak ingin carikaya, bikin rumah. Segala kehidupanku, lahir batin, kuserahkan kepada AllahSubhanahu wataala. Tak pernah aku menyusahkan orang lain. Lalat seekor engganaku membunuhnya. Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk. Umpan neraka.Marahkah Tuhan kalau itu yang kulakukan, sangkamu? Akan dikutukinya aku kalauselama hidupku aku mengabdi kepada-Nya? Tak kupikirkan hari esokku, karena akuyakin Tuhan itu ada dan pengasih dan penyayang kepada umatnya yang tawakal.Aku bangun pagi-pagi. Aku bersuci. Aku pukul beduk membangunkan manusia daritidurnya, supaya bersujud kepada-Nya. Aku sembahyang setiap waktu. Aku puji-pujiDia. Aku baca Kitab-Nya. Alhamdulillah kataku bila aku menerima karunia-Nya.Astagfirullah kataku bila aku terkejut. Masya Allah kataku bila aku kagum.Apa salahnya pekerjaanku itu? Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk."Ketika Kakek terdiam agak lama, aku menyelakan tanyaku, "Ia katakan Kakekbegitu, Kek?""Ia tak mengatakan aku terkutuk. Tapi begitulah kira-kiranya."Dan aku melihat mata Kakek berlinang. Aku jadi belas kepadanya. Dalam hatiku akumengumpati Ajo Sidi yang begitu memukuli hati Kakek. Dan ingin tahukumenjadikan aku nyinyir bertanya. Dan akhirnya Kakek bercerita lagi."Pada suatu waktu, ‘kata Ajo Sidi memulai, ‘di akhirat Tuhan Allah memeriksa orangorangyang sudah berpulang. Para malaikat bertugas di samping-Nya. Di tanganmereka tergenggam daftar dosa dan pahala manusia. Begitu banyak orang yangdiperiksa. Maklumlah dimana-mana ada perang. Dan di antara orang-orang yangdiperiksa itu ada seirang yang di dunia di namai Haji Saleh. Haji Saleh itutersenyum-senyum saja, karena ia sudah begitu yakin akan di masukkan ke dalamsurga. Kedua tangannya ditopangkan di pinggang sambil membusungkan dada danmenekurkan kepala ke kuduk. Ketika dilihatnya orang-orang yang masuk neraka,bibirnya menyunggingkan senyum ejekan. Dan ketika ia melihat orang yang masukke surga, ia melambaikan tangannya, seolah hendak mengatakan ‘selamat ketemunanti’. Bagai tak habis-habisnya orang yang berantri begitu panjangnya. Susut dimuka, bertambah yang di belakang. Dan Tuhan memeriksa dengan segala sifat-Nya.Akhirnya sampailah giliran Haji Saleh. Sambil tersenyum bangga ia menyembahTuhan. Lalu Tuhan mengajukan pertanyaan pertama.‘Engkau?’‘Aku Saleh. Tapi karena aku sudah ke Mekah, Haji Saleh namaku.’‘Aku tidak tanya nama. Nama bagiku, tak perlu. Nama hanya buat engkau di dunia.’‘Ya, Tuhanku.’‘apa kerjamu di dunia?’‘Aku menyembah Engkau selalu, Tuhanku.’‘Lain?’‘Setiap hari, setiap malam. Bahkan setiap masa aku menyebut-nyebut nama-Mu.’‘Lain.’‘Ya, Tuhanku, tak ada pekerjaanku selain daripada beribadat menyembah-Mu,menyebut-nyebut nama-Mu. Bahkan dalam kasih-Mu, ketika aku sakit, nama-Mumenjadi buah bibirku juga. Dan aku selalu berdoa, mendoakan kemurahan hati-Muuntuk menginsafkan umat-Mu.’‘Lain?’Haji Saleh tak dapat menjawab lagi. Ia telah menceritakan segala yang ia kerjakan.Tapi ia insaf, pertanyaan Tuhan bukan asal bertanya saja, tentu ada lagi yang belumdi katakannya. Tapi menurut pendapatnya, ia telah menceritakan segalanya. Ia taktahu lagi apa yang harus dikatakannya. Ia termenung dan menekurkan kepalanya.Api neraka tiba-tiba menghawakan kehangatannya ke tubuh Haji Saleh. Dan iamenangis. Tapi setiap air matanya mengalir, diisap kering oleh hawa panas nerakaitu.‘Lain lagi?’ tanya Tuhan.‘Sudah hamba-Mu ceritakan semuanya, o, Tuhan yang Mahabesar, lagi Pengasih danPenyayang, Adil dan Mahatahu.’ Haji Saleh yang sudah kuyu mencobakan siasatmerendahkan diri dan memuji Tuhan dengan pengharapan semoga Tuhan bisaberbuat lembut terhadapnya dan tidak salah tanya kepadanya.Tapi Tuhan bertanya lagi: ‘Tak ada lagi?’‘O, o, ooo, anu Tuhanku. Aku selalu membaca Kitab-Mu.’‘Lain?’‘Sudah kuceritakan semuanya, o, Tuhanku. Tapi kalau ada yang lupa aku katakan,aku pun bersyukur karena Engkaulah Mahatahu.’‘Sungguh tidak ada lagi yang kaukerjakan di dunia selain yang kauceritakan tadi?’‘Ya, itulah semuanya, Tuhanku.’‘Masuk kamu.’Dan malaikat dengan sigapnya menjewer Haji Saleh ke neraka. Haji Saleh tidakmengerti kenapa ia di bawa ke neraka. Ia tak mengerti apa yang di kehendaki Tuhandaripadanya dan ia percaya Tuhan tidak silap.Alangkah tercengang Haji Saleh, karena di neraka itu banyak teman-temannya didunia terpanggang hangus, merintih kesakitan. Dan ia tambah tak mengerti dengankeadaan dirinya, karena semua orang yang dilihatnya di neraka itu tak kurangibadatnya dari dia sendiri. Bahkan ada salah seorang yang telah sampai empat belaskali ke Mekah dan bergelar syekh pula. Lalu Haji Saleh mendekati mereka, danbertanya kenapa mereka dinerakakan semuanya. Tapi sebagaimana Haji Saleh,orang-orang itu pun, tak mengerti juga.‘Bagaimana Tuhan kita ini?’ kata Haji Saleh kemudian, ‘Bukankah kita di suruh-Nyataat beribadat, teguh beriman? Dan itu semua sudah kita kerjakan selama hidupkita. Tapi kini kita dimasukkan-Nya ke neraka.’‘Ya, kami juga heran. Tengoklah itu orang-orang senegeri dengan kita semua, dantak kurang ketaatannya beribadat,’ kata salah seorang diantaranya.‘Ini sungguh tidak adil.’‘Memang tidak adil,’ kata orang-orang itu mengulangi ucapan Haji Saleh.‘Kalau begitu, kita harus minta kesaksian atas kesalahan kita.’‘Kita harus mengingatkan Tuhan, kalau-kalau Ia silap memasukkan kita ke nerakaini.’‘Benar. Benar. Benar.’ Sorakan yang lain membenarkan Haji Saleh.‘Kalau Tuhan tak mau mengakui kesilapan-Nya, bagaimana?’ suatu suaramelengking di dalam kelompok orang banyak itu.‘Kita protes. Kita resolusikan,’ kata Haji Saleh.‘Apa kita revolusikan juga?’ tanya suara yang lain, yang rupanya di dunia menjadipemimpin gerakan revolusioner.‘Itu tergantung kepada keadaan,’ kata Haji Saleh. ‘Yang penting sekarang, mari kitaberdemonstrasi menghadap Tuhan.’‘Cocok sekali. Di dunia dulu dengan demonstrasi saja, banyak yang kita perolah,’sebuah suara menyela.‘Setuju. Setuju. Setuju.’ Mereka bersorak beramai-ramai.Lalu mereka berangkatlah bersama-sama menghadap Tuhan.Dan Tuhan bertanya, ‘Kalian mau apa?’Haji Saleh yang menjadi pemimpin dan juru bicara tampil ke depan. Dan dengansuara yang menggeletar dan berirama rendah, ia memulai pidatonya: ‘O, Tuhankami yang Mahabesar. Kami yang menghadap-Mu ini adalah umat-Mu yang palingtaat beribadat, yang paling taat menyembahmu. Kamilah orang-orang yang selalumenyebut nama-Mu, memuji-muji kebesaran-Mu,mempropagandakan keadilan-Mu,dan lain-lainnya. Kitab-Mu kami hafal di luar kepala kami. Tak sesat sedikitpun kamimembacanya. Akan tetapi, Tuhanku yang Mahakuasa setelah kami Engkau panggilkemari, Engkau memasukkan kami ke neraka. Maka sebelum terjadi hal-hal yang takdiingini, maka di sini, atas nama orang-orang yang cinta pada-Mu, kami menuntutagar hukuman yang Kaujatuhkan kepada kami ke surga sebagaimana yang Engkaujanjikan dalam Kitab-Mu.’‘Kalian di dunia tinggal di mana?’ tanya Tuhan.‘Kami ini adalah umat-Mu yang tinggal di Indonesia, Tuhanku.’‘O, di negeri yang tanahnya subur itu?’‘Ya, benarlah itu, Tuhanku.’‘Tanahnya yang mahakaya raya, penuh oleh logam, minyak, dan berbagai bahantambang lainnya, bukan?’‘Benar. Benar. Benar. Tuhan kami. Itulah negeri kami.’ Mereka mulai menjawabserentak. Karena fajar kegembiraan telah membayang di wajahnya kembali. Danyakinlah mereka sekarang, bahwa Tuhan telah silap menjatuhkan hukuman kepadamereka itu.‘Di negeri mana tanahnya begitu subur, sehingga tanaman tumbuh tanpa di tanam?’‘Benar. Benar. Benar. Itulah negeri kami.’‘Di negeri, di mana penduduknya sendiri melarat?’‘Ya. Ya. Ya. Itulah dia negeri kami.’‘Negeri yang lama diperbudak negeri lain?’‘Ya, Tuhanku. Sungguh laknat penjajah itu, Tuhanku.’‘Dan hasil tanahmu, mereka yang mengeruknya, dan diangkut ke negerinya, bukan?’‘Benar, Tuhanku. Hingga kami tak mendapat apa-apa lagi. Sungguh laknat merekaitu.’‘Di negeri yang selalu kacau itu, hingga kamu dengan kamu selalu berkelahi, sedanghasil tanahmu orang lain juga yang mengambilnya, bukan?’‘Benar, Tuhanku. Tapi bagi kami soal harta benda itu kami tak mau tahu. Yangpenting bagi kami ialah menyembah dan memuji Engkau.’‘Engkau rela tetap melarat, bukan?’‘Benar. Kami rela sekali, Tuhanku. ‘Karena keralaanmu itu, anak cucumu tetap juga melarat, bukan?’‘Sungguhpun anak cucu kami itu melarat, tapi mereka semua pintar mengaji. Kitab-Mu mereka hafal di luar kepala.’‘Tapi seperti kamu juga, apa yang disebutnya tidak di masukkan ke hatinya, bukan?’‘Ada, Tuhanku.’‘Kalau ada, kenapa engkau biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniayasemua. Sedang harta bendamu kaubiarkan orang lain mengambilnya untuk anakcucu mereka. Dan engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu,saling memeras. Aku beri kau negeri yang kaya raya, tapi kau malas. Kau lebih sukaberibadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membantingtulang. Sedang aku menyuruh engkau semuanya beramal kalau engkau miskin.Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk di sembah saja. Tidak. Kamu semua mestimasuk neraka. hai, Malaikat, halaulah mereka ini kembali ke neraka. Letakkan dikeraknya!"Semua menjadi pucat pasi tak berani berkata apa-apa lagi. Tahulah merekasekarang apa jalan yang diridai Allah di dunia. Tapi Haji Saleh ingin juga kepastianapakah yang akan di kerjakannya di dunia itu salah atau benar. Tapi ia tak beranibertanya kepada Tuhan. Ia bertanya saja pada malaikat yang menggiring merekaitu.‘Salahkah menurut pendapatmu, kalau kami, menyembah Tuhan di dunia?’ tanyaHaji Saleh.‘Tidak. Kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan dirimu sendiri. Kautakut masuk neraka, karena itu kau taat sembahyang. Tapi engkau melupakankehidupan kaummu sendiri, melupakan kehidupan anak isterimu sendiri, sehinggamereka itu kucar-kacir selamanya. Inilah kesalahanmu yang terbesar, terlaluegoistis. Padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara semuanya, tapi engkau takmempedulikan mereka sedikit pun.’Demikianlah cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang memurungkanKakek.Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku takpergi menjenguk."Siapa yang meninggal?" tanyaku kagut."Kakek.""Kakek?""Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam keadaan yang mengerikansekali. Ia menggoroh lehernya dengan pisau cukur.""Astaga! Ajo Sidi punya gara-gara," kataku seraya cepat-cepat meninggalkan istrikuyang tercengang-cengang.Aku cari Ajo Sidi ke rumahnya. Tapi aku berjumpa dengan istrinya saja. Lalu akutanya dia."Ia sudah pergi," jawab istri Ajo Sidi."Tidak ia tahu Kakek meninggal?""Sudah. Dan ia meninggalkan pesan agar dibelikan kain kafan buat Kakek tujuhlapis.""Dan sekarang," tanyaku kehilangan akal sungguh mendengar segala peristiwa olehperbuatan Ajo Sidi yang tidak sedikit pun bertanggung jawab, "dan sekarangkemana dia?""Kerja.""Kerja?" tanyaku mengulangi hampa."Ya, dia pergi kerja."

makalah komplittt minyak bumi


MAKALAH KIMIA
MINYAK BUMI




TAHUN AJARAN
2012/2013

MAKALAH KIMIA
MINYAK BUMI

PENYUSUN :
   HERI JAYA PRAYOGA (XH)
Kata pengantar
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan tugas untuk mata pelajaran TIK. Penyelesaian makalah ini tentu saja melibatkan banyak pihak, oleh karean itu perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat Eva Wardani. Selaku guru mata pelajaran Kimia, yang masih meluangkan waktunya untuk membimbing penulis melalui teguran, arahan, dan wejangan sebagai seorang guru beliau membuat penulis merasa sejuk, sehingga membuahkan pemikiran-pemikiran yang segar.
Kebaikan yang telah diberikan semua pihak, sangat disadari penulis tidak mungkin membalasnya, hanya kepada Allah SWT segala dikembalikan, semoga kebaik yang diberikan dapat ganjaran Rahmat serta Hidayah dan limpahan kasih sayangNya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang sederhana ini bermanfaat sebagai tambahan ilmu sebagi bekal untuk menghadapi masa yang akan datang.
Alhamdulillahirobbil alamin.

Grobogan, April 2012
                                                                                                                   Penyusun

                                                                                                                           Heri jaya Prayoga
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................i
Daftar Isi...............................................................................ii
                                                    
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan makalah.............................................................2

BAB II PEMBAHASAN MASALAH
2.1 Definisi Minyak Bumi......................................................................3
2.2 Faktor Pembentukan Minyak Bumi..............................................3
2.3 Proses Terbentuknya Minyak Bumi..............................................4
2.4 Komposisi Minyak Bumi.................................................................7
2.5 Jenis Minyak Bumi........................................................................10
2.6 Tahapan Pengolahan Minyak Bumi............................................11
2.7 Pemisahan Minyak Bumi..............................................................19
2.8 Industri Petrokimia.......................................................................23
2.9 Pencemaran Udara........................................................................32
BAB III PENUTUP
        3.0 Kesimpulan
        3.1 Saran

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia transportasi khususnya di indonesia, pada era globalisasi saat ini bertambah pesat. Namun hal ini kurang didukung dengan sumber energi yang ada. Hal demikian karena minyak bumi masih dijadikan sebagai sumber energi utama di bumi Indonesia ini, yang mana jumlahnya terbatas. Inilah yang disebut krisis sumber energi.
Minyak bumi, di indonesia digunakan dalam segala sektor, sektor transportasi, sektor industri, dan sektor rumah tangga. Dalam kenyataannya, hal iini memunculkan 2 dampak, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif itu tentunya mendatangkan kebaikan bagi kita selaku umat manusia, sementara dampak negatif itu senantiasa mendatangkan musibah bagi semua makhluk; manusia, hewan, tumbuhan. Dilihat dari sisi itu memunculkan pikiran manusia itu makhluk yang egois. Berbagai kerusakan akibat minyak bumi yang berjalan dalam berbagai sektor, saat ini bermunculan. Saya kelompokan dalam 4 kelompok.
  1. Polusi Udara
  2. Polusi Air
  3. Polusi Suara
  4. Kemacetan
Untuk meminimalisir dampak negatif itu , maka manusia melalui pikiran yang dimilikinya, mereka mengupayakan berbagai solusi untuk menangani masalah ini. Yang sudah sepantasnya menjadi tugas bagi tiap khalifah di muka bumi ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis merumuskan masalah(problem statement) adalah pesatnya perkembangan alat transportasi indonesia, tidak didukung dengan pengetahuan lingkunganyang memadai akan hal tersebut.
1.3 Tujuan Penulisan Laporan
  1. Memunculkan pengetahuan mengenai minyak bumi yang masih menjadi sumber energi utama
  2. Memotivasi diri sendiri dan khalayak untuk mencari sumber energi lainnya

                                                                    BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
Definisi
Minyak bumi/petroleum berasal dari kata petros yang artinya batu dan oleum yang artinya minyak
Dijuluki juga sebagai emas hitam adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi
Faktor Pembentuk Minyak Bumi
  1. Bebatuan asal (source rock) yang secara geologis memungkinkan terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi.
  2. Perpindahan (migrasi) hidrokarbon dari bebatuan asal menuju ke “bebatuan reservoir” (reservoir rock), umumnya sandstone atau limestone yang berpori-pori (porous) dan ukurannya cukup untuk menampung hidrokarbon tersebut.
  3. Jebakan (entrapment) geologis. Struktur geologis kulit bumi yang tidak teratur bentuknya, akibat pergerakan dari bumi sendiri (misalnya gempa bumi dan erupsi gunung api) dan erosi oleh air dan angin secara terus menerus, dapat menciptakan suatu ruangan bawah tanah yang menjadi jebakan hidrokarbon. Kalau jebakan ini dilingkupi oleh lapisan yang impermeable, maka hidrokarbon tadi akan diam di tempat dan tidak bisa bergerak kemana-mana lagi.
  4. Temperatur bawah tanah, yang semakin dalam semakin tinggi, merupakan faktor penting lainnya dalam pembentukan hidrokarbon. Hidrokarbon jarang terbentuk pada temperatur kurang dari 650C dan umumnya terurai pada suhu di atas 2600C. Hidrokarbon kebanyakan ditemukan pada suhu moderat, dari 107 ke 1770C.
Proses Terbentuknya Minyak Bumi
Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi.
  1. Pertama adalah teori biogenetic/ teori organik.
  2. Kedua adalah teori “anorganik”,
  3. Ketiga adalah teori “duplex” yang merupakan perpaduan dari kedua teori sebelumnya. Teori duplex yang banyak di terima oleh kalangan luas menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati.
            Di perkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati. Yang jelas minyak dan gas bumi terdiri dari senyawa kompleks yang unsur utamanya adalah karbon (C) dan unsur hydrogen (H). secara sederhana senyawa ini dapat ditulis dengan rumus kimia CXHY, sehingga sering di sebut sebagai senyawa hidrokarbon.
Pada zaman purba, di darat dan di laut hidup beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan. Binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati ataupun punah itu akhirnya tertimbun di bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian di hanyutkan oleh arus sungai menuju lautan, bersama bahan organik lainnya dari daratan.
            Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi dan tekanan beban lapisan batuan di atasnya binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tadi berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.
            Akibat pengaruh yang sama, maka endapan Lumpur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk atau soure rock. Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempet yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat yang di sebut perangkap (trap).
Suatu perangkap dapat mengandung:
     § Minyak, gas, dan air
     § Minyak dan air
     § Gas dan air
Karena perbedaan berat jenis, apabila ketiga-tiganya berada dalam suatu perangkap dan berada dalam keadaan stabil, gas senantiasa berada di atas, minyak di tengah dan air di bagian bawah. Gas yang terdapat bersama-sama minyak bumi di sebut associated gas sedangkan yang terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut non-associated gas.
Dalam proses pembentukan minyak bumi diperlukan waktu yang masih belum bisa di tentukan sehingga mengenai hal ini masih terdapat pendapat yang berbeda-beda.
Menurut sumber, Sekitar 30-juta tahun di pertengahan jaman Cretaceous, pada akhir jaman dinosaurus, lebih dari 50% dari cadangan minyak dunia yang sudah diketahui terbentuk. Cadangan lainnya bahkan diperkirakan lebih tua lagi. Dari sebuah fosil yang diketemukan bersamaan dengan minyak bumi dari jaman Cambrian, diperkirakan umurnya sekitar 544 sampai 505-juta tahun yang lalu.
Para geologis umumnya sependapat bahwa minyak bumi terbentuk selama jutaan tahun dari organisme, tumbuhan dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba. Begitu organisme laut ini mati, badannya terkubur di dasar lautan lalu tertimbun pasir dan lumpur, membentuk lapisan yang kaya zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan (sedimentary rock). Proses ini berulang terus, satu lapisan menutup lapisan sebelumnya. Lalu selama jutaan tahun berikutnya, lautan di bumi ada yang menyusut atau berpindah tempat.
Deposit yang membentuk batuan endapan umumnya tidak cukup mengandung oksigen untuk mendekomposisi material organik tadi secara komplit. Bakteri mengurai zat ini, molekul demi molekul, menjadi material yang kaya hidrogen dan karbon. Tekanan dan temperatur yang semakin tinggi dari lapisan bebatuan di atasnya kemudian mendistilasi sisa-sisa bahan organik, lalu pelan-pelan mengubahnya menjadi minyak bumi dan gas alam. Bebatuan yang mengandung minyak bumi tertua diketahui berumur lebih dari 600-juta tahun. Yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. Secara umum bebatuan dimana diketemukan minyak berumur antara 10-juta dan 270-juta tahun.
http://dc407.4shared.com/doc/SOfGW5sw/preview_html_b407449.jpg












Komposisi Minyak Bumi
Minyak bumi adalah campuran kompleks hidrokarbon plus senyawaan organik dari Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa – senyawa yang mengandung konstituen logam terutama Nikel, Besi dan Tembaga.
.Faktor Yang memengaruhi komposisi minyak bumi :
  1. Tergantung pada lokasi
  2. Umur lapangan minyak
  3. Kedalaman sumur.
Dalam minyak bumi parafinik ringan mengandung hidrokarbon tidak kurang dari 97 % sedangkan dalam jenis asphaltik berat paling rendah 50 %.

Komponen Hidrokarbon
Perbandingan unsur – unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi. Berdasarkan atas hasil analisa, diperoleh data sebagai berikut :
  • Karbon    : 83,0 – 87,0 %
  • Hidrogen  : 10,0 – 14,0 %
  • Nitrogen  :  0,1 – 2,0 %
  • Oksigen   :  0,05 – 1,5 %
  • Sulfur      :  0,05 – 6,0 %
Komponen hidrokarbon dalam minyak bumi diklasifikasikan atas tiga golongan, yaitu :
  • golongan parafinik 
  • golongan naphthenik 
  • golongan aromatik
  • sedangkan golongan olefinik umumnya tidak ditemukan dalam crude oil, demikian juga hidrokarbon asetilenik sangat jarang.
Crude oil mengandung sejumlah senyawaan non hidrokarbon, terutama senyawaan Sulfur, senyawaan Nitrogen, senyawaan Oksigen, senyawaan Organo Metalik (dalam jumlah kecil/trace sebagai larutan) dan garam – garam anorganik (sebagai suspensi koloidal). 
  1. Senyawaan Sulfur
    Crude oil yang densitynya lebih tinggi mempunyai kandungan Sulfur yang lebih tinggu pula. Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau berair), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.
  2. Senyawaan Oksigen
    Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2 % dan menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu lama berhubungan dengan udara. Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam Naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik.
     
  3. Senyawaan Nitrogen
    Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1 – 0,9 %. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi. Nitrogen klas dasar yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yang tinggi tidak dapat diekstrak dengan asam mineral encer.
     
  4. Konstituen Metalik
    Logam – logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas dan pembentukkan coke. Pada power generator  temperatur tinggi, misalnya oil – fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.
Agar dapat diolah menjadi produk-produknya, minyak bumi dari sumur diangkut ke Kilang menggunakan kapal, pipa, mobil tanki atau kereta api. Didalam Kilang, minyak bumi diolah menjadi produk yang kita kenal secara fisika berdasarkan trayek titik didihnya (distilasi), dimana gas berada pada puncak kolom fraksinasi dan residu (aspal) berada pada dasar kolom fraksinasi. 
Setiap trayek titik didih disebut “Fraksi”, misal :
0 – 50°C       : Gas
50 – 85°C     : Gasoline
85 – 105°C   : Kerosin
105 – 135°C : Solar
> 135°C       : Residu (Umpan proses lebih lanjut)

Jadi yang namanya minyak bumi atau sering juga disebut crude oil adalah merupakan campuran dari ratusan jenis hidrokarbon dari rentang yang paling kecil, seperti metan, yang memiliki satu atom karbon sampai dengan jenis hidrokarbon yang paling besar yang mengandung 200 atom karbon bahkan lebih.

Secara garis besar minyak bumi dikelompokkan berdasarkan komposisi kimianya menjadi empat jenis, yaitu :
   Parafin
   Olefin
   Naften
   Aromat

Tetapi karena di alam bisa dikatakan tidak pernah ditemukan minnyak bumi dalam bentuk olefin, maka minyak bumi kemudian dikelompokkan menjadi tiga jenis saja, yaitu Parafin, Naften dan Aromat.
Kandungan utama dari campuran hidrokarbon ini adalah parafin atau senyawa isomernya. Isomer sendiri adalah bentuk lain dari suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki rumus kimia yang sama. Misal pada normal-butana pada gambar berikut memiliki isomer 2-metil propana, atau kadang disebut juga iso-butana. Keduanya memiliki rumus kimia yang sama, yaitu C4H10 tetapi memiliki rumus bangun yang berbeda seperti tampak pada gambar.

Jika atom karon (C) dinotasikan sebagai bola berwarna hitam dan atom hidrogen (H) dinotasikan sebagai bola berwarna merah maka gambar dari normal-butan dan iso-butan akan tampak seperti gambar berikut :

Senyawa hidrokarbon ‘normal’ sering juga disebut sebagai senyawa hidrokarbon rantai lurus, sedangkan senyawa isomernya atau ‘iso’ sering juga disebut sebagai senyawa hidrokarbon rantai cabang. Keduanya merupakan jenis minyak bumi jenis parafin.
           Sedangkan sisa kandungan hidrokarbon lainnya dalam minyak bumi adalah senyawa siklo-parafin yang disebut juga naften dan/atau senyawa aromat. Berikut adalah contoh dari siklo-parafin dan aromat.






            ‘Keluarga hidrokarbon’ terebut diatas disebut homologis, karena sebagian besar kandungan yang ada dalam minyak bumi tersebut dapat dipisahkan kedalam beberapa jenis kemurnian untuk keperluan komersial. Secara umum, di dalam kilang minyak bumi, pemisahan perbandingan kemurnian dilakukan terhadap hidrokarbon yang memiliki kandungan karbon yang lebih kecil dari C7. Pada umumnya kandungan tersebut dapat dipisahkan dan diidentifikasi, tetapi hanya untuk keperluan di laboratorium.
              Campuran siklo parafin dan aromat dalam rantai hidrokarbon panjang dalam minyak bumi membuat minyak bumi tersebut digolongkan menjadi minyak bumi jenis aspaltin.
              Minyak bumi di alam tidak pernah terdapat dalam bentuk parafin murni maupun aspaltin murni, tetapi selalu dalam bentuk campuran antara parafin dan aspaltin. Pengelompokan minyak bumi menjadi minyak bumi jenis parafin dan minyak bumi jenis aspaltin berdasarkan banyak atau dominasi minyak parafin atau aspaltin dalam minyak bumi. Artinya minyak bumi dikatakan jenis parafin jika senyawa parafinnya lebih dominan dibandingkan aromat dan/atau siklo parafinnya. Begitu juga sebaliknya.
             Dalam skala industri, produk dari minyak bumi dikelompokkan berdasarkan rentang titik didihnya, atau berdasarkan trayek titik didihnya. Pengelompokan produk berdasarkan titik didih ini lebih sering dilakukan dibandingkan pengelompokan berdasarkan komposisinya.
            Minyak bumi tidak seluruhnya terdiri dari hidrokarbon murni. Dalam minyak bumi terdapat juga zat pengotor (impurities) berupa sulfur (belerang), nitrogen dan logam. Pada umumnya zat pengotor yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa sulfur organik yang disebut merkaptan. Merkaptan ini mirip dengan hidrokarbon pada umumnya, tetapi ada penambahan satu atau lebih atom sulfur dalam molekulnya, seperti pada gambar berikut :

Senyawa sulfur yang lebih kompleks dalam minyak bumi terdapat dalam bentuk tiofen dan disulfida. Tiofen dan disulfida ini banyak terdapat dalam rantai hidrokarbon panjang atau pada produk distilat pertengahan (middle distillate).
Selain itu zat pengotor lainnya yang terdapat dalam minyak bumi adalah berupa senyawa halogen organik, terutama klorida, dan logam organik, yaitu natrium (Na), Vanadium (V) dan nikel (Ni).
Titik didih minyak bumi parafin dan aspaltin tidak dapat ditentukan secara pasti, karena sangat bervariasi, tergantung bagaimana komposisi jumlah dari rantai hidrokarbonnya. Jika minyak bumi tersebut banyak mengandung hidrokarbon rantai pendek dimana memiliki jumlah atom karbon lebih sedikit maka titik
didihnya lebih rendah, sedangkan jika memiliki hidrokarbon rantai panjang dimana memiliki jumlah atom karbon lebih banyak maka titik didihnya lebih tinggi. 


Jenis Minyak Bumi
  1. Berdasarkan Sumur Dan Letak Kedalamannya
    1. Young-shallow biasanya bersifat masam (sour), mengandung banyak bahan aromatik, sangat kental dan kandungan sulfurnya tinggi.
    2. Old-shallow biasanya kurang kental, titik didih yang lebih rendah, dan rantai paraffin yang lebih pendek
    3. Old-deep membutuhkan waktu yang paling lama untuk pemrosesan, titik didihnya paling rendah dan juga viskositasnya paling encer. Sulfur yang terkandung dapat teruraikan menjadi H2S yang dapat lepas, sehingga old-deep adalah minyak mentah yang dikatakan paling “sweet”. Minyak semacam inilah yang paling diinginkan karena dapat menghasilkan bensin (gasoline) yang paling banyak.
Tahapan Pengolahan Minyak Bumi
http://dc407.4shared.com/doc/SOfGW5sw/preview_html_27afba29.png
Pengolahan Minyak Bumi dengan Distilasi Bertingkat

Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:
·         Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).
·         Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.
Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna, siklo-alkana, aromatik, dan senyawa anorganik. Meskipun kompleks, untungnya terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen-komponennya, yakni berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini disebut distilasi bertingkat. Untuk mendapatkan produk akhir sesuai dengan yang diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan pengotor dalam fraksi, dan pencampuran fraksi.
Distilasi bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok-kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Proses distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
·         Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai suhu ~600oC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke bagian bawah menara/tanur distilasi.
·         Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
·         Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi.
·         Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah akan terkondensasi di bagian atas menara.
Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya dialirkan ke bagian kilang minyak lainnya untukproses konversi.


Mengetahui Letak Minyak Bumi
Ada beberapa cara untuk mengetahui dimana letak minyak bumi berada, diantaranya:
  1. Observasi geologi
  2. Survei gravitasi, metode ini mengukur variasi medan gravitasi bumi yang disebabkan perbedaan densitas material di struktur geologi kulit bumi.
  3. Survei magnetik, metode ini mengukur variasi medan magnetik bumi yang disebabkan perbedaan properti magnetik dari bebatuan di bawah permukaan
Kedua survei ini biasanya dilakukan di wilayah yang luas seperti misalnya suatu cekungan (basin). Dari hasil pemetaan ini, baru metode seismik umumnya dilakukan.
  1. Survei seismik, menggunakan gelombang kejut (shock-wave) buatan yang diarahkan untuk melalui bebatuan menuju target reservoir dan daerah sekitarnya. Oleh berbagai lapisan material di bawah tanah, gelombang kejut ini akan dipantulkan ke permukaan dan ditangkap oleh alat receivers sebagai pulsa tekanan (oleh hydrophone di daerah perairan) atau sebagai percepatan (oleh geophone di darat). Sinyal pantulan ini lalu diproses secara digital menjadi sebuah peta akustik bawah permukaan untuk kemudian dapat diinterpretasikan.
Tahapannya :
  1. Tahap eksplorasi : untuk menentukan struktur dan stratigrafi endapan dimana sumur nanti akan digali.
  2. Tahap penilaian dan pengembangan : untuk mengestimasi volume cadangan hidrokarbon dan untuk menyusun rencana pengembangan yang paling baik.
  3. Pada fase produksi : untuk memonitor kondisi reservoir, seperti menganalisis kontak antar fluida reservoir (gas-minyak-air), distribusi fluida dan perubahan tekanan reservoir.
http://dc407.4shared.com/doc/SOfGW5sw/preview_html_20653d6c.jpg







1. Mengembangkan Reservoir
             Langkah :
  1. Membangun sumur (well-construction), melalui
    1. Pemboran (drilling)
Rig adalah serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk membor sumur atau mengakses sumur. Ciri utama rig adalah adanya menara yang terbuat dari baja yang digunakan untuk menaik-turunkan pipa-pipa tubular sumur.



http://dc407.4shared.com/doc/SOfGW5sw/preview_html_m53111281.jpg






Skema rig
Berdasarkan tempatnya, Rig dibagi menjuadi 2 jenis, yaitu:
      1. Rig darat (land-rig)  :beroperasi di darat
      2. Rig laut (offshore-rig)  :beroperasi di atas permukaan air (laut, sungai, rawa-rawa, danau atau delta sungai)
http://dc407.4shared.com/doc/SOfGW5sw/preview_html_3bc47864.jpg


Contoh. Land rig
Jenis Rig laut :
  1. Swamp barge : kedalaman air maksimal 7m saja. Sangat umum dipakai di daerah rawa-rawa atau delta sungai.
  2. Tender barge : mirip swamp barge tetapi di pakai di perairan yang lebih dalam.
  3. Jackup rig  : platform yang dapat mengapung dan mempunyai tiga atau empat “kaki” yang dapat dinaik turunkan. Untuk dapat dioperasikan, semua kakinya harus diturunkan sampai menginjak dasar laut. Terus badan rig akan diangkat sampai di atas permukaan air sehingga bentuknya menjadi semacam platform tetap. Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, semua kakinya haruslah dinaikan terlebih dahulu sehingga badan rig mengapung di atas permukaan air. Lalu rig ini ditarik menggunakan beberapa kapal tarik ke lokasi yang dituju. Kedalaman operasi rig jackup adalah dari 5m sampai 200m.
  4. Drilling jacket : platform struktur baja, umumnya berukuran kecil dan cocok dipakai di laut tenang dan dangkal. Sering dikombinasikan dengan rig jackup atau tender barge.
  5. Semi-submersible rig : sering hanya disebut “semis” merupakan rig jenis mengapung. Rig ini “diikat” ke dasar laut menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap di permukaan. Dengan menggunakan thruster, yaitu semacam baling-baling di sekelilingnya, rig semis mampu mengatur posisinya secara dinamis. Rig semis sering digunakan jika lautnya terlalu dalam untuk rig jackup. Karena karakternya yang sangat stabil, rig ini juga popular dipakai di daerah laut berombak besar dan bercuaca buruk.
  6. Drill ship  : prinsipnya menaruh rig di atas sebuah kapal laut. Sangat cocok dipakai di daerah laut dalam. Posisi kapal dikontrol oleh sistem thruster berpengendali komputer. Dapat bergerak sendiri dan daya muatnya yang paling banyak membuatnya sering dipakai di daerah terpencil atau jauh dari darat.

Chttp://dc407.4shared.com/doc/SOfGW5sw/preview_html_141ea807.jpgontoh drilling jacket






b. Memasang tubular sumur (casing)
c. Penyemenan (cementing)
2. Completion(persiapan penggunaan sumur), melalui
  1. Perforasi (Pelubangan dinding sumur)
  2. pemasangan seluruh pipa-pipa dan katup produksi beserta asesorinya untuk mengalirkan minyak dan gas ke permukaan
  3. pemasangan kepala sumur (wellhead atau chrismast tree) di permukaan
  4. pemasangan berbagai peralatan keselamatan
  5. pemasangan pompa kalau diperlukan
  6. Metoda stimulasi

3. Evaluasi kondisi Sumur dan formasi di dalam sumur (well-evaluation), melalui
  1. Logging
Logging adalah teknik untuk mengambil data-data dari formasi dan lubang sumur dengan menggunakan instrumen khusus. Pekerjaan yang dapat dilakukan meliputi pengukuran data-data properti elektrikal (resistivitas dan konduktivitas pada berbagai frekuensi), data nuklir http://dc407.4shared.com/doc/SOfGW5sw/preview_html_m5c843e0d.jpgsecara aktif dan pasif, ukuran lubang sumur, pengambilan sampel fluida formasi, pengukuran dinding sumur, dsb.
Logging tool (peralatan utama logging, berbentuk pipa pejal berisi alat pengirim dan sensor penerima sinyal) diturunkan ke dalam sumur melalui tali baja berisi kabel listrik ke kedalaman yang diinginkan. Biasanya pengukuran dilakukan pada saat logging tool ini ditarik ke atas. Logging tool akan mengirim sesuatu “sinyal” (gelombang suara, arus listrik, tegangan listrik, medan magnet, partikel nuklir, dsb.) ke dalam formasi lewat dinding sumur. Sinyal tersebut akan dipantulkan oleh berbagai macam material di dalam formasi dan juga material dinding sumur. Pantulan sinyal kemudian ditangkap oleh sensor penerima di dalam logging tool lalu dikonversi menjadi data digital dan ditransmisikan lewat kabel logging ke unit di permukaan. Sinyal digital tersebut lalu diolah oleh seperangkat komputer menjadi berbagai macam grafik dan tabulasi data yang diprint pada continuos paper yang dinamakan log. Kemudian log tersebut akan diintepretasikan dan dievaluasi oleh geologis dan ahli geofisika. Hasilnya sangat penting untuk pengambilan keputusan baik pada saat pemboran ataupun untuk tahap produksi nanti.
Pemisahan Minyak Bumi
Hasil eksplorasi yang kita dapatkan adalah minyak mentah(crude oil) yang di dalamnya terkandung berbagai senyawa hidrokarbon baik senyawa jenuh maupun tak jenuh. Atas dasar itu dilakukan penyulingan(distilasi) bertingkat. Hal ini dilakukan karena adany perbedaan titik didih dari masing-masing komponen senyawa hidrokarbon dalam minyak bumi tersebut. Mulai dari C-1 – C50. Titik didih meningkat seiring dengan bertambahnya atom C dalam molekulnya. Kemudian dengan proses disulfurasi(penghilangan belerang) supaya tidak dihasilkan gas berbahaya seperti SO2.





Hasil penyulingan bertingkat senyawa hidrokarbon
No

Fraksi minyak bumi
Jumlah atom C
Trayek titik didih/titik lebur (0C)
kegunaan

1.
Gas ringan :
Metana dan Etana
Olefin(alkena)

Propana dan Butena/LPG

C1 - C2
C2 - C3
C3 - C4

-161 s/d -88
<20

<20

Bahan bakar
Alkohol, karet, plastik
Bahan bakar

2.
Gasoline:
Petroleum eter

Bensin

Nafta

C5 - C6

C6 - C8

C8 - C11

30 – 60

60 – 100

100 – 200

Bahan bakar, pelarut
Bahan bakar, pelarut
Pelarut

3.
Kerosin/minyak tanah
C12 - C16
200 – 300
Bahan bakar, pelarut

4.
Solar/minyak diesel
C15-C18
280 – 380
Bahan bakar diesel

5.
Minyak Pelumas, vaselin
C16 – C20
300 – 400
Pelumas mesin/oli

6.
Vaselin
C18 – C22
380
Pelumas, farmasi





7.
Lilin parafin
C20 – C30
tl 50 – 60
Lilin, pelapis kedap air

8.
Kristal lilin
C30 – C50
tl 80 – 90
Plastik





9.
Aspal
>C50
-
Cat, aspal jalan

10.
Kokas
>C50
-
Metalrugi, elektroda

Pengolahan Minyak Bumi
  1. Memanaskan minyak mentah pada suhu sekitar 4000C
  2. Dialirkan ke dalam menara fraksional, disini akan terjadi pemisahan berdasarkan titik didih
  3. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung
  4. Karena semakin ke atas suhu makin rendah, maka setiap kali komponen yang titik didihnya lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian yang lebih atas lagi
  5. Dengan demikian yang mencapai puncak adalah yang titik didihnya terendah yaitu gas petroleum, yang kemudian melalui proses pendinginan dan kompresi akan diperoleh LPG(Liquified Petroleum Gas)
Beberapa Hasil Olahan Minyak Bumi
Bensin(Petrol/Gasolin)
Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang digunakan oleh kendaraan roda dua, tiga dan empat. Mutu bahan bakar dikaitkan dengan jumlah ketukan(knocking)yang ditimbulkannya dan dinyatakan dengan nilai oktan.
Mutu bensin yang baik adalah yang sedikit ketukannya dan tentunta nilai oktannya juga lebih tinggi.Ketukan adalah perilaku kurang baik dari bahan bakar, pembakaran yang terjadi terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Berakibat mengurangi efisiensi bahan bakar dan dapat merusak mesin.
Nilai oktan dapat diketahui dengan membandingkannya dengan isooktana (yang ketukannya lebih sedikit dan nilai oktan 100)dan n-heptana(yang ketukannya paling banyak dan diberi nilai oktan 0)
Umumnya, alkana rantai bercabang mempunyai nilai oktan yang lebih tinggi dibandingkan dengan isomer ratai lurusnya.
Contohnya:n-keksana yang mempunyai nilai oktan 25 : 2,2-dimetilbutana yang bernilai oktan 92
CH3
|
CH3 – CH2 – CH– CH2 – CH2 – CH3 CH3 – C – CH2 – CH3
n-heksana (nilai oktan = 25) | 2,2-dimetilbutana (nilai
CH3 oktan = 92)
Berdasarkan keterangan sebelumnya disebutkan nilai oktan dapat diketahui melalui perbandingan n-heptana dan isooktana. Mutu bensin ditentukan melalui ketukannya. Untuk meningkatkan mutu bensin tidak hanya ditentukan oleh campuran dua jenis senyawa tadi, tapi juga ditentukan oleh faktor lain yang dapat mengurangi ketukan, seperti melalui tahap reforming. Proses ini mengubah rantai lurus alkana menjadi rantai bercabang dengan cara menambahkan zat anti ketukan.
                        Zat anti ketukan itu diantaranya :
  1. TEL(tetraethyl lead) sejenis timah hitam yang rumus kimianya Pb(C2H5)4 Tiap penambahan 2-3 ml TEL dalam 1 galon bensin dapat menambah nilai oktan bensin sebesar 15 poin. Zat ini akan menghasilkan oksida timbel, yang akan keluar bersama asap kendaraan dan menempel pada mesin. Upaya pencegahan oksida timbel itu menempel pada mesin maka pada bensin tadi ditambahkan lagi C2H4Br2. Sehingga asap kendaraan sekarang berkomposisi timbel bromida PbBr2. Yang cukup berbahaya dalam pencemaran udara, karena dapat merusak otak.
  2. MTBE(methyl tertiery buthyl eter)
Zat anti ketukan ini jauh lebih aman
Hasil dari penyulingan (distilasi) bertingkat tadi hanya menghasilkan 6% dari jumlah minyak mentah. Karena kebutuhan yang meningkat akan bensin maka jumlahnya pun ditingkatkan melalui proses perengkahan (cracking) yaitu dengan mengkonversikan fraksi berat(kerosin dan lebih berat lagi) menjadi bensin.
Proses ini melalui pemanasan (thermal cracking) atau dengan bantuan katalis (catalytic cracking). Katalis menyediakan permukaan yang panas tempat terjadinya perengkahan.
Misalnya :

C10H22 Ã  C8H8 + C2H4
Bensin yang diperoleh melalui perengkahan ini lebih baik dari hasil penyulingan, sehingga dicampurkan dengan bensin hasil penyulingan tadi, blending.
Nafta
Mengandung C– C10.
Merupakan bahan baku berbagai industri, seperti plastik, serat sintetis, nilon, karet sintetis, pestisida, detergen, obat-obatan, kosmetik, dan pelarut.
Gas Alam
Dihasilkan dari sumur-sumur bor. Untuk memudahkan transportasi gas alam dicairkan yang disebut LNG (liquified Natural Gas).
Gas alam digunakan sebagai bahan bakar (industri, rumah tangga, ataupun pemanas ruangan pada musim dingin)
Selain itu gas alam juga berfungsi sebagai sumber hidrogen.
Industri Petrokimia
Pada tahun 1920-an produk petrokimia berhasil dibuat untuk pertamakalinya dari gas kilang atau gas propelina, maka pembuatan sebagian besar produk kimia organik telah mampu disubstitusikan pembuatannya dengan jalur proses petrokimia. Dalam masa perang dunia ke II antara tahun 193-19945, perkembangan industri petrokimia dipacu oleh kebutuhan - kebutuhan material untuk perang dalam jumlah besar dan waktu singkat, sehingga pada waktu itu di Amerika Serikat oleh “Du Pont Company” (perusahaan minyak) dikembangkan pembuatan karet sintetik dan bahan kimia dari gas kilang.
Industri petrokimia dalam perkembangannya dapat dibagi 2 kelompok besar, yaitu :
1. Upstream Petrochemical Industry, yaitu industri yang menghasilkan produk petrokimia yang masih berupa produkdasar dan setengah jadi ( masih merupakan bahan baku produk jadi ).
2. Downstream Petrochemical Industry, yaitu industri yang menghasilkan produk petrokimia yang sudah berupa produk akhir dan produk jadi.

Proses pembuatan produk petrokimia yang lebih ekonomis
ditempuh dengan tiga jalur, yaitu :
1. Jalur gas sintetik,yaitu dengan pembentukan gas CO dan H2 dari bahan baku gas methane atau CH4. Jalur ini digunakan oleh industri pupuk, karet, ban, perekat, cat, plastik, tekstil dll.
2. Jalur olefin, yaitu dengan pembentukan gas olefin (gas etilen, propilena, dan butena). Jalur ini digunakan oleh industri farmasi, pipa plastik (PVC), resin, furniture dl l.
3. Jalur aromatik, yaitu dengan pembentukan fraksi - fraksi aromatik seperti benzene, toluen, dan xilena. Jalur ini digunakan oleh industri detergen, sabun, pestisida, parfum, serat nilon ldl.
Limbah Industri Petrokimia
Ketiga jenis limbah pencemar akibat industri petrokimia tersebut adalah :
1. Llimbah gas, yaitu gas- gas buangan proses, seperti gas CO, CO2, H2S,SOX, NOX, dan partikel - partikel lain.
2. Limbah cair, yaitu air buangan atau air yang berbentuk larutan buangan prose s.
3. Limbah padat, yaitu limbah padat buangan atau yang berbentuk larutan buangan proses, seperti plastik - plastik, logam berat dan katalis buangan proses ( seperti : Pb, Hg, Cd, Fe, Cu, Zn, dll ), garam - garam anorganik yang terbuang dan lumpur organik padat.
Limbah yang dihasilkan oleh industri petrokimia, biasanya tanpa diolah langsung dibuang ke lingkungan, hal ini akan menyebabkan pencemaran lingkungan yang berbahaya .
Dampak negatif yang ditimbulkan oleh limbah petrokimia, adalah
1. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca yang disebabkan oleh gas -gas buang CO2, CH4 dan N2O.
- Gas buang CO2 dihasilkan dari industri yang menghasilkan amonia untuk pembuatan pupuk urea .
Amonia diperoleh dari pembakaran gas methane dengan steam. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut : CH4 + O2 + 2H2O + N2 2CO2 + 4NH3 ( amonia ).
- Gas N2O berasal dari industri asam nitrat, untuk membuat pupuk amonium nitrat.
Pengaruh efek rumah kaca terhadap tumbuhan dan mikroorganisme atau biomassa adalah terganggunya proses fotosintesis, karena rantai makanan gas CO2 dari sinar matahari dan H2O dalam tanah diubah oleh tumbuhan menjadi karbohidrat sebagai sumber energi, apabila proses fotosintesis terganggu akhirnya tumbuhan banyak yang mati, karena kehilangan energi dan mikroorganisme tanah tidak dapat menguraikan organisme yang telah mati menjadi sumber mineral yang siap diserap oleh tumbuhan. Selain itu, banyak hewan herbivora yang mati karena kehilangan sumber makanannya yaitu karbohidrat yang dapat diubah menjadi protein.
2. Hujan asam
Hujan Asam, yaitu air hujan yang terkontaminasi SOX dan NOX menjadi hujan yang mengandung H2SO4 dan HNO3 sehingga pHnya menjadi sekitar 3. Hujan normal mempunyai derajat keasaman sekitar 5,6. Hujan asam ini akan mengakibatkan tanah menjadi tidak subur karena kehilangan 3 nutriennya. Perairan yang terkena hujan asam menjadi perairan yang mati atau tidak menghasilkan ikan. Sumber gas SOX berasal dari pembakaran batubara untuk menghasilkan gas hidrokarbon (seperti methane ) untuk bahan baku amonia. Sedangkan gas NOX berasal dari industri penghasil asam nitrat untuk pembuatan pupuk amonium nitrat.
3. Air laut tercemar oleh logam berat
Air laut tercemar oleh logam - logam berat dari buangan industri petrokimia. Sifat fsiik air ini meliputi temperatur, warna, kekeruhan, salinitas ( kandungan garam ), derajat keasaman ( pH ), dan muatan padatan tersuspensi. Semua sifat fisik ini merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi sifat fisik dan kimia perairan. Apabila buangan industri petrokimia mengandung logam berat seperti Pb, Hg, Ca, Mg, Fe, Cd, dan Mn dalam konsentrasi yang tinggi (1,3- 7 ppm), maka ekosistem laut tercemar dan banyak ikan - ikan yang terakumulasi logam berat ( standar Hg dalam ikan 0,5 ppm ). Apabila air laut yang tercemar digunakan untuk keperluan irigasi di perkotaan dan desa maka air tanah yang berfungsi untuk keperluan rumah tangga sehari hari akan terkontaminasi logam berat. Logam berat yang berasal dari buangan industri pertokimia juga dapat mencemari tanah. Logam berat itu adalah Cd, Cu, Pb, Zn, Mn, dan Ni. Sebenarnya tanah mengandung logam berat dalam jumlah yang sedikit ( disebut unsur hara mikro ) yang berasal dari mineral-mineral dalam bahan induk tanah dan berasal dari bahan organik. Apabila logam berat tersebut dibuang dalam konsentrasi yang besar ke tanah, maka akan menyebabkan tanaman yang tumbuh diatas tanah akan keracunan logam berat.
4. Polusi udara
Polusi udara yang disebabkan industri petrokimia, juga dapat menyebabkan penyakit kanker paru-paru. Kasus ini pernah diselidiki di Taiwan yang menyebabkan kematian pada wanita karena kanker paru - paru dari tahun 1990 - 1994. Data tentang kematian akibat kanker paru- paru diperoleh dari Bureau of Vital Statisctic Departemen Kesehatan Taiwan. Dari penelitian yang telah dilakukan, secara statistik diperoleh tingkat significant probabilitas < 0,05 (tingkat kepercayaan 95%).Hal ini menunjukan bahwa pengaruh pencemaran udara akibat kegiatan industri petrokimia memang menyebakan kanker paru - paru pada wanita. Proporsi sampel diambil dari total penduduk kota Taiwan yang bekerja di industri petrokimia, dalam hal ini wanita.
5. Kebisingan.
Kebisingan, disebabkan akibat bunyi mesin - mesin pembangkit listrik, pompa, kompresor , dan sebagainya yang memerlukan energi besar. Apabila nilai ambang batas kebisingan telah terlewati, maka akan menimbulkan gangguan kesehatan pada pekerja atau penduduk setempat. Bahkan mengusik satwa-satwa yang hidup disekitar proyek. Sejak tahun 1979 di Jerman dilakukan penelitian tentang kebisingan yang ditimbulkan oleh industri petrokimia dan penyulingan minyak. Dari hasil yang diperoleh, ternyata masalah kebisingan sangat menggangu pekerjaan para karyawan pabrik dan data yang diperoleh digunakan untuk perkiraan tahun 1991. Dari penelitian tersebut dipe-r oleh jarak yang ideal untuk tempat tinggal dari suara kebisingan adalah 1.500 m dari sumber keb- isingan dalam hal ini adalah industri petrokimia. ( kasus di North Rhine, Jerman ). Selain itu, penyebaran kebisingan dipengaruhi oleh sejumlah faktor fisik yang mengakibatkan penerusan dan pengurangan kebisingan. Antara lain adalah meteorologi, suhu, dan karakteristik permukaan tanah yang mengabsorbsi atau meneruskan suara.
Teknologi Pengolahan Limbah atau Buangan Industri Petrokimia
1. Thermal Technologies, suatu metode yang menggunakan temperatur tinggi antara 800F- 40000F untuk memecah atau merubah limbah menjadi bentuk sederhana dan tidak beracun. Metode ini sudah diterapkan di dalam industri petrokimia dan berhasil dengan baik, antara lain meliputi :
a. Liquid injection incinerator (pembakaran). Limbah cair dan gas dibakar di dalam suatu dapur dengan dua tahap. Tahap pertama, limbah dibakar dengan udara di dalam pembakar ksilon. Tahap kedua gas alam ditambahkan ke dalam proses pembakaran dengan udara. Sehingga akan dihasilkan abu anorganik yang stabil dan gas buang ( gas ini dapat dipakai kembali sebagai sumber energi untuk menghasilkan kalor untuk proses pembakaran ).
b. Rotary kiln. Limbah ( gas, cair, dan lumpur ) dibakar dengan oksigen di dalam reaktor, berupa silinder yang berputar secara horizontal. Umpan dan pemanas masuk silinder berlawanan arah. Hasil berupa gas dan arang.
c. Absorption (penjerapan) dengan garam sitrat. Uap panas dipompakan ke dalam kolom absorber, sehingga gas pencemar ( gas SO2 ) akan terserap dan bereaksi dengan garam sitrat , dan terbentuk garam sulfat dan asam sitrat sebagai hasil samping yang tidak menimbulkan masalah pencemaran lingkungan lagi.
d. Sistem Pembakaran Plasma. Metode ini menggunakan temparatur yang tinggi 9.0000F- 27.0000F. Sistem plasma dioperasikan dengan mengalirkan listrik pada electroda yang terletak di dalam reaktor. Limbah dibakar di dalam dapur reaktor sehingga terbentuk senyawa yang
memiliki rantai karbon pendek atau sederhana seperti CO2, air dan sisa gas. Proses pembakaran plasma, mempunyai punyai efisiensi kerja 99,9999 %, sehingga limbah yang dibuang aman terhadap lingkungan .
e. Pirolisis. Metode ini adalah proses dekomposisi limbah pada suhu tinggi, dengan pembakaran menggunakan oksigen. Keuntungan dari metode ini adalah produk yang dihasilkan senyawa inorganik yang tidak mudah menguap dan residu yang tidak larut. Proses ini menggunakan penyinaran sinar photon dan pemanasan eksotermik untuk mengubah limbah buang. Limbah diumpankan ke dalam reaktor, dan dilakukan penyinaran oleh photon generator. Penyinaran dilakukan untuk memecah rantai karbon panjang ( seperti senyawa polychlorinated biphenils ) menjadi rantai pendek. Hasil yang didapat berupa gas yang dipakai kembali untuk pembangkit panas dalam proses. Hasil berupa arang yang tidak berbahaya. Pada umumnya, penggunaan teknologi thermal ini sangat mengunutngkan, karena hasil yang diperoleh gas-gas panas dapat dipakai kembali untuk energi panas dalam proses pembakaran limbah. Teknologi ini sangat efisien, karena limbah terbuang relatif sedikit dan tidak berbahaya
2. Metode Pengukuran kualitas / biodegradasi air limbah dengan menggunakan sistem ozon dan BAC ( Biological Activated Carbon). Proses biodegradasi merupakan proses penguraian bahan organic dalam limbah oleh aktivitas mikroba. Metode ini bertujuan untuk mengurangi kandungan bahan organik dalam limbah dengan menggunakan ozon dan BAC. Limbah cair berupa phenol, asam benzoat, amino benzoat dan buangan cair diidentifikasi kandungan acrylonitrile ( bahan kimia beracun). Proses ini menggunakan ozon (O3) untuk membunuh bakteri pathogen ( bakteri yang menyebabkan penyakit) dan karbon aktif sebagai penyerap. Aliran udara dikontrol pada120- 150 L permenit dan dapat mengurangi kadar COD ( banyaknya oksigen untuk mengoksidasi secara kimia semua bahan organik yang ada ) limbah cair sampai 85 - 95 %. Sehingga limbah langsung dibuang tanpa menimbulkan pencemaran. ( Chi kang et. al. 2001 )
3. The U.S. Environmental Protection Agency EPA ) menetapkan empat karakteristik limbah menjadi berbahaya (limbah B3) bagi lingkungan, yaitu :
a. Mudah terbakar. Limbah mudah terbakar apabila berdekatan dengan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar. Apabila telah nyala akan terus terbakar hebat dalam waktu yang lama.
b. Reaktif. Limbah yang bersifat reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas oksigen atau racun yang tidak stabil dalam suhu yang tinggi .
c. Korosif. Limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja. Untuk limbah bersifat asam pH < 2 dan basa pH > 12.
dBeracun . Adalah limbah yang mengandung racun berbahaya bagi manusia dan lingkungan . Dari standar yang telah ditetapkan, oleh EPA maka dapat diketahui sifa-t sifat dari limbah yang berbahaya bagi lingkungan.

Pencegahan pencemaran Limbah Industri Petrokimia
Dapat melalui,
a. Penyempurnaan metode proses serta peralatan yang dipakai.
b. Menjaga kebersihan dari tumpahan atau ceceran bahan kimia .
c. Menambah unit pemanfaatan hasil samping dan penggunaan kembali air buangan proses .
d. Sebaiknya setiap industri petrokimia dilengkapi dengan unit pengolahan air limbah, serta unit- unit
Pencemaran Udara
Menurut kbbi, pencemaran adalah proses, cara, perbuatan mencemari atau mencemarkan; pengotoran: ~ udara; ~ lingkungan.
Pencemaran udara adalah pengotoran udara akibat masuknya bahan/zat asing, energi, dan komponen lainnya ke dalam udara.
Datat dikatakan juga pencemaran diakibatkan oleh meningkatnya kadar sejumlah gas di udara dalam jumlah berlebihan.

Komposisi Udara bersih Kering
No


Komponen Udara
Persentase





1.
Nitrogen
78,9

2.
Oksigen
21,94
3.
Argon
0,93
4.
Karbon Dioksida
0,032






Pencemaran mengubah persentase keadaan normal. Hal ini menggaggu kehidupan makhlik hidup.
Pencemaran udara berdasarkan wujud, dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Pencemaran Udara menurut Wujud Fisik
Pencemarnya dibagi 2 kelompok yaitu:
1. Gas/Uap
2. Partikel
Partikel adalah benda-benda padat/cair yang ukuran demikian kecilnya untuk memungkinkan melayang di udara. Bentuk-bentuk khusus dari partikel dalam hubungannya dengan pencemran udara dibedakan atas:

  1. Aerosol(smoke, fog, mist,dll)
  2. Debu (dust)
  3. Droplet
  4. Fly ash
  5. Fume

Partikel
Secara umum dengan istilah partikel diartikan sebagai tiap benda padat atau cair yang “terkecilkan” dari suatu masa melalui suatu proses dispersi dalam media gas(gasseous state)/udara dengan hampir tidak memiliki kecepatan jatuh. Ditinjau dari sudut ukurannya, memiliki ukuran mikroskopis. Sekalipun mempunyai massa, tetapi karena kecilnya, hampir tidak memiliki kecepatan jatuh (a very low of velocity)sehingga memungkinkan massa ini mempunyai stabilitas yang cukup sebagai “suspensi” di dalam media gas/udara. Sering dipergunakan salah kaprah yang mempersamakan istilah partikel itu dengan aerosol di dalam pencemaran udara. Namun kedua istilah ini masih terdapat perbedaan.
Mist (kabut)
Mist adalah partikel cair yang berada dalam suspensi udara yang terjadi karena kondensasi uap, atau otomatisasi cairan ke tingkat dispersi. Otomatisasi ini terjadi pada penyemprotan, pembuihan, dll. Besarnya partikel ini masih cukup besar, hanya tidak dapat dilihat dengan mata bias tanpa bantuan visual aid. Dalam buku Air Polution (Henry C Penkins) didefinisikan sebagai ‘low concntration dispersion of liquid particles of large size’
Fog (Kabut yang Padat/Tebal)
Fog adalah idem dengan mist, tetapi masih bisa dilihat dengan mata sekalipun tanpa visual aid

Smoke (Asap)
Smoke adalah partikel karbon (padat) yang terjadi dari pembakartan yang tidak lengkap (incomplete combustion) pada sumber-sumber pembakaran yang mnenggunakan bahan bakar hidrokarbon dengan ukuran partikel kurang dari 5 mikron.
Dust (Debu)
Debu adalah partikel benda padat yang terjadi karena proses mekanis (pemecahan dan reduksi) terhadap masa padat, di mana ia masih dipengaruhi gravitasi.
Fume
Fume adalah partikel padat yang terjadi karena kondensasi dari penguapan logam-logam cair yang kemudian disertai secara langsung oleh suatu oksidasi di udara. Biasanya terjadi pada pabrik-pabrik pengecoran dan peleburan logam
2. Pencemaran Udara menurut Wujud Kimia
Pencemarannya di bagi 2, yaitu :
  1. Partikel/debu
  1. Partikel/debu mineral
  • Tidak Larut dalam air
Adalah partikel/debu mineral yang sama sekali tidak dapat dilarutkan dalam zat pelarut, baik asam, basa maupun zat pelarut organik
Contoh : Silika Dan Asbes
·         Larut dalam air
Adalah partikel/debu mineral yang masih dapat larut diantara bahan-bahan pelarut asam, basa, maupun organik
  1. Partikel/debu organis
Adalah partikel/debu debu yang tersusun dari komponen-komponen utama hidrokarbon, di mana 2 golongan ini mempunyai 2 kemungkinan terhadap sifat kelarutannya. Yaitu yang larut dalam air (contoh zat : gula); dan yang larut dalam bahan pelarut organik pula (contoh : debu-debu plastik
2. Gas/uap
  1. Larut dalam air
Contoh : oksigen larut dalam air)
  1. Tidak larut dalam air
    • Tidak larut tapi bereaksi dengan salahsatu komponen dalam air
    • Reaksinya dengan salahsatu komponen dalam air adalah lambat sekali serta masih mapu dapat larut sedikit sekali






















BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Minyak bumi yang terbentuk berasal dari fosil yang mengalami pengendapan Berjuta-juta tahun lalu. Kemudian dilakukan pengeboran dan diproses / dengan proses destilsi hingga menghasilkan minyak bumi. Adapun mutu bensin yang baik itu yang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

3.2  Saran
Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus berhemat dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan penggunaan bensin / bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan alam sekitarnya.